Pedagang Ancam Demo Pemkot

Pedagang Ancam Demo Pemkot

\"RIO-PETUGASBENGKULU, BE - Konflik pembagian auning di Pasar Percontohan Nasional (PPN) Panorama Kota Bengkulu belum berakhir.  Jika sebelumnya Kelompok Pedagang Kecil yang mengajukan keberatan, kali ini giliran 27 pedagang pakaian Batam yang memprotes tata cara pengundian tersebut dan mengancam akan mendatangi kantor walikota jika masalah itu tidak segera dituntaskan.

Pedagang menilai pengundian auning penuh kecurangan dan ketidak-terbukaan Kepala UPTD Pasar dan Forum Pedagang Panorama selaku panitia pengundian.

\"Khusus untuk pakaian Batam, kami minta dilakukan pengundian ulang,\" kata salah seorang Pedagang Pakaian Batam, Junaidi, kemarin. Ia menjelaskan, dalam pengundian tersebut terlihat jelas ada kecurangan, yakni ada sebagian pedagang pakaian Batam yang semestinya mendapatkan tempat pada pembangunan tahap III mendatang, namun lantaran membayar mereka pun langsung mendapatkan tempat di tahap II.

Akibatnya, pedagang yang semestinya mendapatkan tempat pada tahap ke II malah tidak mendapatkan tempat dan harus menunggu tahap III.

\"Itu sudah sangat jelas bahwa ada nama-nama pedagang yang mendapatkan tempat di tahap II dan III. Namun sekarang kenyataannya lain, ada pedagang yang seharus mendapatkan tahap III namun tahap II mereka sudah dapat, ini kan sangat merugikan kami,\" ujarnya.

Selain itu, Junaidi juga mengeluhkan amburadulnya penataan pasar, yakni antara pedagang pakaian Batam, sayur, makanan dan tukang jahit tempat berdempet atau tidak teratur. Dengan demikian, maka pasar terlihat semakin kumuh dan berantakan sehingga pedagang pakaian Batam pun terpaksa menjajakan barang jualannya ditengah-tengah tukang jahit.

\"Beberapa waktu lalu kami sudah mendatangi Kepala UPTD, katanya nanti akan dirapikan semua sesuai dengan komuditas jualannya. Namun kenyatannya sekarang lain, sehingga pasar menjadi semrawut bila nanti semua pedagang telah menempati auningnya masing-masing,\" tuturnya.

Terkait persoalan tersebut, ia meminta Walikota Bengkulu bertindak tegas, meskipun Kepala UPTD Pasar merupakan orang dekat walikota. Menurutnya, jika walikota tidak bertindak, lantas apa bedanya antara Walikota Helmi Hasan dengan Ahmad Kanedi yang notabenenya tidak menyelesaikan masalah.

\"Kami tahu Kepala UPTD itu orang dekatnya walikota, tapi walikota harus profesional dan mendengarkan keluhan pedagang kecil seperti kami ini,\" sampainya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Panorama Hermansyah SSos belum dapat dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, karena tidak berada ditempat dan handphonenya pun tidak bisa dihubungi. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: